Monday 25 August 2008

Tree of Dream

in one day at the afternoon, i involved in the simple conversation with my roommate who come from Guatemala...

Me : how are you, carlos?
Carlos: fine, thank you...hey Timo, do you know what? i'm crying last night
Me : you are crying? wow... why??
Carlos: it's because...oh i don't know... it's because i'm feeling lucky
being here, in this place. you know, in my country, the situation is
very difficult. but here, in Taize, it's very very peaceful. and i
efperienced all these things, it's very very lucky for me...

and that conversation is like a justification of what i'm thinking about lately, when i spent my time in Taize. even when i was received announcement which tells that i pass the recruitment to be a volunteer to Taize. i realized, it's not only about fulfiling a dream. but it's like a multiplying a dream. it's like a tree and i'm walking through it's branches. and there's a lot of branches that looks like its never finished.

the branches starts with my arrival into this "Zion". meet with a lot of people from all around the world. make friends from different countries and continents. living in one room with 3 boys which come from 3 different countries and continents, and in fact we speak with 3 different mother language.

then this branch goes to another branch.

i just realized that Tilleul boys have some kind of special treatments than the Neva boys. for the supper, Neva boys always have their meals on the Big Kitchen with the field people (but sometimes the have their meals in their house). but Tilleul boys always have the supper with the
brothers of Taize in the community (and also with the La Morada boys). sitting next to the long table with the other 80 poeple, we always have a appetizer (different kind of soup everyday), then the main course (different menu everyday, but always "Taize Pizza" on Sunday), then the
desert (mostly yoghurt, but sometimes we have fruit cocktail).

still about "special treatments". boys permanent sometime have a meeting with out prier of Taize, Brother Alois. why i called it "special"? after the evening prayer is finished, some of the brothers always stand at the several spots inside the church to listen and talk with people, include Br. Alois. but because many people want to talk or just want to be blessed by Br. Alois, usually many people make a que at the Br. Alois spot. but the permanent boys don't have to wait in a que to talk with Br. Alois. sometimes we have a meeting with Br. Alois to share and talk each other. for me, i've been twice to attend for this kind of meeting. the first time, we have a meeting between Br. Alois and all the permanent boys. and how lucky i am because one of the brothers told me to sit exactly next to the left side of Br. Alois. the second time, the meeting just for the Asian permanent boys and girls.

yes, than the others, maybe we have more close relationship to the brothers. and maybe because of that, i'd invited (twice) by one of the brothers (which come from Indonesia) to become one of the speakers for the workshops about "How to Sharing Life With Moslem Believers). speaking and sharing about my experience in front of hundreds people which come from different countries.

still about workshop, every Wednesday we have a workshop that shows the culture and the way of living in different countries and continents. ussualy 2 countries from each Asia, Africa, and Latin America. for people who live for 1 week, they can learn the culture and the way of living of six different countries. but for the permanents, such as me (and this is my 7th weeks, and there are 5 weeks more), yeah you can do the count how many countries that i can learn about.

still about "special treatments". boys permanent sometime have a meeting with out prier of Taize, Brother Alois. why i called it "special"? after the evening prayer is finished, some of the brothers always stand at the several spots inside the church to listen and talk with people, include Br. Alois. but because many people want to talk or just want to be blessed by Br. Alois, usually many people make a que at the Br. Alois spot. but the permanent boys don't have to wait in a que to talk with Br. Alois. sometimes we have a meeting with Br. Alois to share and talk each other. for me, i've been twice to attend for this kind of meeting. the first time, we have a meeting between Br. Alois and all the permanent boys. and how lucky i am because one of the brothers told me to sit exactly next to the left side of Br. Alois. the second time, the meeting just for the Asian permanent boys and girls.

then after those branches, i don't know what kind of branches that i should face in the future. i just wait it till its comes to me.


NB: i start to learn to write my blog in English, because many people
here want to read my blog. but because here in Taize, we use another
kind of English, it's called "Taize English" (because a lot of people
here doesn't speak English in their mother tounge). so here in this
post, i show you this kind of language that we use in Taize. hope you
can understand what i want to share in this post. and please give me
some feedback. thx!

Sunday 24 August 2008

10 Fourre Chocolat Rond

"this is a horrible place"

kira-kira begitu kalimat yang gue ucapkan ke salah satu teman gue disini. "it's like yesterday you say 'Hello', then tomorrow you say 'Goodbye' to the same person...", lanjut gue. gue ngomong kaya gitu bukan tanpa maksud. tapi emank bener sering banget kejadian kaya gitu disini. in one day, lo akan bertemu dan berkenalan dengan orang-orang baru, and in the another day, lo akan mengucapkan salam perpisahan buat mereka. apalagi kalo lo harus mengucapkan salam perpisahan untuk orang-orang yang udah cukup dekat sama lo. ironisnya, terkadang lo bisa menjalin kedekatan dengan seseorang dalam waktu yang singkat, and suddenly you have to say goodbye to them.

tujuh minggu gue disini, mungkin gue udah 'say goodbye' sama banyaknya dengan gue 'say hello' ke orang-orang. tapi ada satu 'say goodbye' yang paling berkesan buat gue. lumayan berkesan sampe ngebuat gue mati-matian nahan diri untuk ga nangis dan mayan ngebuat mood gue down selama setengah hari.

minggu lalu (minggu ke-enam) dan minggu ini, gue kerja jadi Breakfast & Tea Team. ada empat koordinator yang semuanya permanen cowo dan salah satunya adalah gue. kami punya dua macam tim, Morning Team dan Afternoon Team. rata-rata orang yang gabung di tim kami adalah orang-orang yang tinggal selama satu minggu. kadang-kadang ada juga permanen cewe yang gabung. tugas kami adalah untuk menyiapkan segala keperluan untuk breakfast, tea after 11 o'clock, dan tea at the afternoon.

di Afternoon Team kami, ada satu cewe 19 tahun asal Lithuania yang lagi ngejalanin minggu kedua dan terakhirnya di Taize. dia ini suka banget sama salah satu dari beberapa jenis biskuit yang kami bagikan setiap harinya. Fourre Chocolat Rond, dua biskuit bundar yang menjepit lapisan coklat di tengah-tengahnya, dengan dua biskuit per-bungkusnya. menu biskuit ini cuma jatuh pada hari Sabtu.

nah pada hari Sabtu itu, setelah selesai kerja, dia minta sama gue sisa
biskuit yang ada. sayangnya tinggal satu bungkus. gue bercandain deh seolah-olah gue juga mau banget sama biskuit itu. akhirnya gue ma dia sepakat buat ngebagi biskuit itu, satu buat gue dan satu buat dia.

trus malemnya, setelah Evening Prayer, seperti biasa gue nongkrong di Point 5. tempat itu setiap malem selalu jadi kaya tempat nongkrong untuk anak-anak permanen karena anak-anak permanen ga boleh pergi ke Oyak (Oyak, semacam tempat hangout dan ada toko yang jual aneka barang kaya makanan, minuman, tapi tempat ini khusus orang-orang yang tinggal selama satu minggu. biasanya tiap malem mereka semua ngumpul disini untuk nyanyi-nyanyi, nari-nari, maen games, dll). nah pas di Point 5 itu, gue liat si cewe ini lagi maen kartu sama temennya. gue gabung deh dan minta diajarin cara maen kartu yang lagi mereka maenin. permainan kartunya ga ada namanya, tapi mereka nyebutnya "Stupid Games" karena emang cara maennya kelewat stupid sih. haha! dari situ, kita jadi ejek-ejekan satu sama lain deh gara-gara saking terpengaruhnya sama Stupid Games itu. kaya kalo misalnya gue salah ngomong trus diceng-cengin ma mereka, gue bilang aja, "sorry, don't you remember? i'm a stupid!". trus mereka jadi keteawa gitu, gue lanjutin aja, "you're laughing! see, you're totally
stupid!". trus mereka ngajarin gue "Stupid Toast", dimana kita tos satu sama lain dengan cara yang bener-bener stupid. haha!

yeah, setelah itu mereka pamit mau tidur karena besoknya mereka musti pulang. mereka berdua bakal numpang (hitchhike) satu orang Perancis yang bawa mobil. so si cewe ini bilang ke gue, "if you wanna say goodbye, meet us tomorrow on 11 o'clock after the Eucharist at Oyak". trus gue bilang deh, "ok, see you tomorrow on 11 o'clock at Oyak. so, good stupid night and have a nice stupid dream..."

besoknya, gue ikut misa seperti biasanya. ternyata lagu penutupnya lagu favorit gue, so gue pengen nyanyiin tu lagu ampe habis. alhasil gue baru keluar dari gereja sekitar jam 11.10. gue ke Oyak, tapi ternyata parkirannya cuma ada bis semua, ga ada mobil pribadi sama sekali. oke gue ngiter-ngiter sapa tau dia belum naek ke mobil ato masih duduk-duduk di sekitar Oyak kan gitu. gue bolah-balik ngiterin Oyak sekitar tiga kali, belum ketemu mereka juga. oh damn, gue pikir gue telat deh, jangan-jangan mereka udah pergi duluan. kan mereka bilang jam 11.00 sedangkan sekarang udah jam 11.15. oke gue memutuskan untuk ngiter sekali lagi, kalo kali ini tetep ga ketemu juga, gue nyerah deh.

gue jalan ke arah jalan keluar dari parkiran, dan disitu ada tiga mobil lagi ngantri mau keluar dari tempat parkir. mata gue nyisir ketiga mobil itu dari mobil pertama. mobil pertama, bukan, dan mobil itu langsung meluncur ke jalanan. dan mobil kedua kebetulan berhenti tepat di depan jalan gue karena banyak orang lagi lewat di depan mobil itu. seketika itu juga gue baru sadar bahwa ternyata yang duduk di jok kanan belakang mobil itu adalah si cewe ini. fiuh! sementara temennya duduk di jok kanan depan (ingat, mobil Eropa setir kiri). saking shocknya, gue cuma
bisa ngasih ekspresi yang seakan mengatakan, "nah! ketemu juga! kmane aje lo?? dari tadi gue udah nyari-nyariin elo, tau ga!?". dan dia membalas dengan ekspresi sumringah plus ketawa kecil dari balik jendela mobil. kemudian gue sadar kalo jendela belakang mobil itu ga bisa dibuka, so gue sodorkan tangan kanan gue lewat jendela depan yang udah kebuka dari tadi ke arah bangku belakang, trus gue jatuhin bungkusan plastik putih yang sedari tadi udah gue bawa di pangkuan dia, sambil ngomong, "this is for you.." ketika dia ngeliat dan megang plastik putih itu dan sadar akan apa yang ada di dalam plastik putih tersebut, seketika itu juga dia nangis... kepalanya nunduk dan telapak tangan kanannya menutup hidung dan mulutnya, sementara matanya tetap memandang isi dari plastik putih itu. gue yang ga nyangka akan reaksi dia, spontan ngelangkah mudur. sempet kepancing pengen ikutan nangis juga, tapi ditahan ati-matian deh.

lalu mobilnya pun mulai jalan karena udah ga ada orang lagi yang nyebrang di depan mobil itu. gue yang udah ga sanggup lagi untuk ngomong "goodbye", cuma bisa melambaikan tangan kanan gue. sementara dia, di balik jendela mobilnya, kepalanya masih nunduk ngeliatin plastik putih di pangkuannya. sebelum mobilnya menjauh dari gue, sekilas dia ngeliat gue trus nunduk lagi.

dan mobil itu pun menghilang dalam perspektif jalanan.


Tuesday 12 August 2008

Une Mois

Satu bulan dan dua hari semenjak tulisan ini ditulis.

minggu ini, orang yang dateng ke Taize mulai mengalami penurunan. jumlah untuk minggu ini sekitar 3700-an orang. minggu lalu merupakan puncak kepadatan jumlah pengunjung, yaitu mencapai sekitar 4500-an orang. ternyata setiap musim panas, selalu disediakan tempat tambahan diluar gereja untuk para pengunjung yang ga dapet tempat di dalem gereja, yaitu prayer tent. oya, orang-orang yang berdoa di dalem gereja itu duduknya lesehan. jadi kalo gerejanya penuh, kira-kira 4000-an orang.

kalo dihubungkan ke masalah pekerjaan, buat gue sih ga gitu ngaruh. minggu ini (memasuki minggu kelima gue) gue dapet kerjaan di /Cadole/ (lagi) pas pagi hari. /Cadole/ ini semacam bengkelnya Taize. tenda rusak, bangku rusak, sapu rusak? disini urusannya. kira-kira tiap harinya, tiap orang dapet kerjaan yang beda-beda, sesuai kebutuhan dan sesuai dengan cuaca. hari ini berhubung hujan, gue dan 5 cowo lainnya dapet tugas ngecek dan nutup rapat big blue tents di c
amping ground Taize.
siangnya gue kerja di /El Abiodh Economat/. /El Abiodh/ ini semacam dapur buat memenuhi kebutuhan makan untuk tempat-tempat tertentu (/Community /(sebutan untuk tempat tinggal para bruder), /Tilleul /(rumah untuk cowo permanen 2-3 bulan), /Neva /(cowo permanen 1 bulan), La /Morada /(cowo permanen 1 tahun), Le /Puits /(silence house), /N'Toumi /(cewe permanen 2-3 bulan), /Madras /(cewe permanen 1 bulan), /Olinda /(tempat buat keluarga dan anak2), trus mana lagi yeh gue lupa deh. nah kalo Economatnya itu semacam divisi khusus bagian gudang penyimpangan makanan dan bagian kebersihan dapurnya El Abiodh. jadi kerjaan gue bersama 3 cowo lainnya adalah tiap hari ngebersihin saluran drainase yang penuh dengan sisa-sisa makanan (iyaks!), bersihin wastafel, ganti kantong sampah, organize gudang, dan lain sebagainya.

nah hari minggu kemarin, gue dapet kerjaan jadi /first welcome/ untuk english speakers. tugasnya kurang lebih adalah ngasih informasi-informasi penting seputar tata cara hidup di Taize. karen
a manusia yang dateng macam-macam jenisnya, maka dibagi beberapa tim, ada yang /welcoming young adults/, /families with children/, dan /adults/. nah gue kebagian welcoming adults.

ternyata grup pertama yang gue welcoming adalah dua belas orang pendeta dari Papua, Indonesia. wuaaaaaaaaaa...ampe shock berat...soale selama ini kalo ketemu orang Indo di Taize itu paling cuma 1-2 orang doank tiap minggunya. itupun mereka-mereka yang tinggal di luar negeri such as Swiss, Jerman, Australia. lha ini langsung didatangkan dari Indonesia, dua belas orang pula! trus gue yang udah siap mental ngomong pake bahasa Inggris, tiba-tiba harus switch ke
bahasa Indonesia. alhasil ada beberapa kata yang gue ga tau bahasa Indonesia apa. hehe.

minggu kema
rinnya (minggu keempat gue), gue dapet kerjaan jadi /rubbish collection/ pas pagi hari. instruksinya cukup simpel: ganti kantong sampah yang ada di dalem tong sampah di seluruh area Taize, trus dikumpulin di beberapa drop zone yang udah ditentukan yang akan diangkutoleh rubbish car atau traktor, abis itu ke compactor area untuk naroh2 kantong2 sampah di trailer2 sesuai jenisnya (metal, botol plastik dan kaleng, botol gelas, general rubbish, karton). hehe ga simpel yeh. tapiasik kok. yang menarik dari kerjaan ini adalah teamworknya. ketemu tiap hari dengan orang-orang yang sama, nyanyi-nyanyi sambil kerja. mulai dari nyanyiin lagu2 Taize sampe nyiptain lagu sendiri, "rubbish rap". lucu deh, seru. sampe saat ini gue paling suka ma kerjaan ini.

nah hari minggunya, gue juga jadi /rubbish collection on sunday/. sama instruksinya. beda sampahnya. lebih banyaaaaaaaak. karena biasanya, orang2 sebelum pergi, ngebuang apa aja ke tong sampah. blueh.

minggu lalunya lagi (minggu ketiga gue), gue kerja /removing graffitis/ di pagi hari. cuma berdua, jalan-jalan ngiterin seluruh areal Taize sambil bawa-bawa kertas koran, amplas, ma alkohol untuk ngilangin coret2an (graffities) di bangku, tembok, pintu WC, dll. simpel, tapi
susah kalo ketemu coretan yang susah diilangin. siangnya di /Cadole/.

yeah, itulah kerjaan gue selama sebulan ini di Taize. dan masih banyak jenis pekerjaan lainnya yang ga kalah menariknya. dan gue masih punya sekitar tujuh minggu lagi disini. yihaaa!



NB: oya, maap yah gue ga bisa cantumin poto2...karena kompie disinijadul gitu, ga ada media untuk transfer data...lagipula gue juga cuma dibolehin buka thunderbird ma outlook express untuk cek dan nulis imel aja...untuk blogging ini, metodenya adalah gue ngetik trus kirim via
imel, trus minta tolong temen gue untuk kopi-paste ke blogger gue...mungkin poto2 nyusul, ga tau lewat flickr ato deviantart deh, masih lom kepikiran...tunggu aja pengumumannya...hehe...

Thx to:
- Inayah Agustin, atas kerelaannya untuk meng-kopi paste blog gue dari imel ke blogger gue, setidaknya sampai jilid ketiga gue di Taize.
- Lily, atas sms dan dukungannya....
- Mas Jun, atas waktunya untuk membaca blog gue...
- dan teman-teman lain yang telah membaca blog yang lumayan ga penting
ini...hehe...

Wednesday 6 August 2008

Vice Versa

minggu kedua di Taize, gue semakin banyak menemukan perbedaan.

tahukah kamu kalau disini, matahari baru menutup matanya pada pukul sepuluh malam? pagi hari sih normal, sunrise jam enam pagi. tapi sunset baru jam sepuluh malam. tapi kayak gini ini yang bikin badan ngerasa cape bener. kerasanya dalam satu hari kok waktu berjalan lambat bener yak, siang mulu gitu kaga malem2...

minggu kedua ini gue ngejalanin (lagi) bible introduction, tapi dengan tema dan grup yang berbeda. hari demi hari berjalan, gue baru tahu ternyata gue yang paling tua di grup gue. yang laen umurnya ga ada yang lewat dari 20 tahun. pantes gue kurang sreg sama jalannya diskusi. kerasa banget betapa keukeuhnya mereka sama pendapat masing-masing. yang kemudian baru gue ketahui adalah rata-rata dari mereka adalah agnostik (mengakui bahwa Tuhan itu ada, tapi tidak percaya kepada-Nya (kalo definisi gue rada salah, silahkeun diperbaiki). yah gue emank uda sering denger bahwa rata-rata orang Eropa tuh berpikiran seperti ini. tapi ngedenger sendiri dari mulut mereka itu cukup membuat jempol kaki gue shock (secara gue ga bisa pasang muka shock, maklum, calon psikolog gitu loh! hehe).

mengetahui hal tersebut, di dalam diri gue ada si insting psikolog yang langsung berdiri dan berkata, "wah, menarik sekali! saya ingin mendalaminya lebih lanjut!". tetapi ada lagi insting yang lain yang berdiri dan berkata, "hih, nista! jangan dekat2 ma mereka deh!". lalu insting tersebut duduk ladi dan berbisik pelan, "nanti ketularan...".

di minggu ketiga, di hari jumat, seorang bruder dari Indonesia meminta gue untuk jadi pembicara (narasumber) di sebuah workshop bertema "how to sharing life with Moslem believers" untuk kedua kalinya (karena minggu lalu gue jadi pembicara juga di workshop yang sama). simpel aja kok, gue cuma nyeritain pengalaman gue selama gue duduk di bangku SMUN 21 yang rata2 Muslim kan, dan i have no problem at all with them.

di workshop yang kedua ini, ada seorang cowo Muslim asal Belgia yang kebetulan datang ke Taize dan ikutan workshop ini. di dalam workshop tersebut, dalam beberapa kali kesempatan, ia ngasih pendapat dan pandangan dari seorang Muslim. luar biasa. pendapat dan pandangannya cukup membuka mata gue akan situasi religi di Eropa.

seusai workshop, besoknya gue ketemu lagi sama orang itu secara ga sengaja, dan kami pun terlibat percakapa yang cukup dalam. yang gue kagum dari orang ini adalah dia begitu terbukanya deengan agama lain. dia cerita bahwa dia punya teman yang cukup dekat, sehingga bisa disebut sebagai guru spiritualnya yang beragama Budha, dia tahu banyak tentang ajaran-ajaran agama Hindu, dan ini adalah ketiga kalinya dia datang ke Taize.

yang membuat gue tersadar adalah, orang itu melakukan lebih dari sekadar menerima perbedaan yang terdapat pada orang (atau agama) lain, yaitu memahami perbedaan tersebut. dia udah ngasih kunci jawaban, bahwa jika kita sudah berhasil memahami perbedaan tersebut lebih dalam, maka kita justru akan menemukan kesamaan antara diri kita dengan perbedaan tersebut. tentu yang lebih penting adalah bukan hasilnya tetapi prosesnya, bagaimana cara untuk mencapai pemahaman akan perbedaan tersebut.

tentunya kalau soal menerima perbedaan, kita semua yang udah masuk usia dewasa muda udah bisa melakukan hal tersebut. bergaul dengan teman-teman yang punya pandangan atau prinsip yang berbeda, hadir dalam rapat dimana banyak perbedaan pendapat, sampai pada pacar yang tentunya kurang lebih punya banyak perbedaan dengan kita. yup, sebagai dewasa kita bisa nerima itu semua. tapi sebagai manusia, bisa ga sih kita memahami perbedaan tersebut? memahami teman-teman yang punya pandangan, prinsip, atau perbedaan yang berbeda, kira2 apa yang membuat mereka seperti itu, memahami perbedaan sang pacar...

tapi satu hal yang pasti adalah, sudah ada satu bukti nyata bahwa ada satu manusia yang gue temui yang mampu memahami perbedaan sesama. dia bisa melakukan hal tersebut. wowh.
gue?

hm, kayaknya disini adalah tempat yang tepat untuk memulainya.